Sabtu, 23 Juni 2012

Say No To Sex Before Married


Rasa prihatin kian hari kian menggunung saat menyaksikan polah muda-mudi generasi bangsa ini. Memang masih banyak yang bisa dibanggakan dan diharapkan untuk bisa menjadi penerus negeri ini. Tetapi tidak sedikit yang menyedihkan. Pergaulan yang sudah begitu bebasnya dengan difasilitasi perkembangan teknologi, menjadikan generasi muda negeri ini seperti kehilangan pijakan. Filter yang sejak lama dibangun oleh generasi sebelumnya seolah telah robek karena arus zaman.

Oh, sungguh memilukan. Para muda-mudi sudah begitu bebas tidak terkontrol. Budaya malu, terutama bagi perawan bahkan gadis bau kencur, seolah bukan lagi sesuatu yang harus ada di dalam diri mereka. Akibatnya, banyak para gadis yang kemudian bebas bercampur dengan lain jenis mereka. Sayangnya pergaulan itu tidak diikat dengan norma dan agama, sehingga kebebasan itu kemudian menjadi kebablasan.

Banyaknya gadis bau kencur yang sudah tidak lagi bisa mempertahankan keperawanannya, banyaknya tindak aborsi di kalangan remaja putri, maraknya kasus asusila oleh pelajar tingkat pertama, telah mencoreng moreng negeri ini. Di manakah agama berperan? Ke mana saja pemerintah?

Pantas saja kemudian muncul anekdot seperti tergambar di bawah, di mana seorang bocah lelaku berdoa kepada Tuhannya. Dengan khusyuk dia berdoa : Tuhan, sisakan perawan untuk generasi kami!”

Ketakutan dan kekhawatiran bocah kecil itu agaknya tidak berlebihan mengingat sudah begitu memprihatinkannya pergaulan para gadis belia. Pantas kalau bocah kecil itu khawatir karena ketika dia besar nanti, di mana dia akan menambatkan pilihannya pada seroang gadis yang akan mendampinginya, bisa jadi dia akan kesulitan. Sebuah sindiran yang sangat menohok, tidak saja untuk para gadis di negeri ini, tetapi seluruh bagian dari bangsa ini….